Kulihat Wajah Kang Hendi Menyeringai Senang Melihatku Tak Meronta

Kulihat Wajah Kang Hendi Menyeringai Senang Melihatku Tak Meronta

Kulihat Wajah Kang Hendi Menyeringai Senang Melihatku Tak Meronta

Kulihat wajah Kang Hendi menyeringai senang melihatku tak meronta lagi. Ia terus merayuku sambil berkata bahwa dirinya justru menolong diriku. Ia, katanya, akan berusaha memberikan apa yang selama ini kudambakan.
“Kamu tenang aja dan nikmati. Akang janji akan pelan-pelan. Nggak kasar asal kamu jangan berontak..” katanya kemudian.

Aku tak ingin mendengarkan umbaran bualan dan rayuannya. Aku tak mau Kang Hendi mengucapkan kata-kata seperti itu, karena aku tak rela diperlakukan seperti ini. Aku benar-benar tak berdaya di bawah kekuasaannya. Aku hanya bisa terkulai pasrah dan terpaksa membiarkan Kang Hendi menciumi wajahku sesuka hati. Bibirnya dengan leluasa mengulum bibirku, menjilati seluruh wajahku. Aku hanya diam tak bergerak dengan mata terpejam.

Hatiku menjerit merasakan cumbuannya yang semakin liar, menggerayang ke leher dan teus turun ke atas dadaku. Aku menahan nafas manakala bibirnya mulai menciumi kulit di seputar buah dadaku. Lidahnya menari-nari dengan bebas menelusuri kemulusan kulit buah dadaku. Kadang-kadang lidahnya menjentik sekali-sekali ke atas putingku.





“Nggak rela.. nggak rela..!” jeritku dalam hati.
Kudengar nafasnya semakin menderu kencang. Terdengar suara kecipakan mulutnya yang dengan rakus melumat seluruh payudaraku yang montok. Seolah ingin merasakan setiap inci kekenyalannya. Aku seakan terpana oleh cumbuannya. Hatiku bertanya-tanya. Apa yang sedang terjadi pada diriku. Kemana tenagaku? Kenapa aku tidak berontak? Kenapa membiarkan Kang Hendi berbuat semaunya padaku? Aku mendengus frustrasi oleh perasaanku sendiri. Aku benci pada diriku sendiri yang begitu mudah terpedaya oleh kelihaiannya bercumbu. Terjadi konflik bathin dalam diriku.

Di satu sisi, aku tak ingin diriku menjadi sasaran empuk nafsu lelaki ini. Aku adalah seorang wanita bersuami. Terpandang. Memiliki kehormatan. Aku bukanlah wanita murahan yang dapat sesuka hati mencari kepuasan. Tetapi di sisi lain, aku merasakan suatu desakan dalam diriku sendiri. Suatu keinginan yang begitu kuat, meletup-letup tak terkendali. Kian lama kian kuat desakannya. Tubuhku sampai berguncang hebat merasakan perang bathin ini. Aku tak tahu mana yang lebih kuat. Bukankah perasaan ini yang kuimpikan setiap malam?


Tanpa sadar dari bibirku meluncur desisan dan rintihan lembut. Meski sangat perlahan, Kang Hendi dapat mendengarnya dan merasakan perubahan yang terjadi dari tubuhku. Ia ersenyum penuh kemenangan. Ia nampak begitu yakin bahwa aku akan menyerah kepadanya. Bahkan kedua cekalan tangannya pada tanganku pun dilepaskan dan berpindah ke atas buah dadaku untuk meremasnya. Ia sangat yakin aku tak akan berontak meski tanganku sudah terbebas dari cekalannya.


Memang tak dapat dipungkiri keyakinan Kang Hendi ini. Aku sendiri tidak memanfaatkan terbebasnya tanganku untuk mendorong tubuhnya dari atasku. Aku malah menaruhnya di atas kepala Kang Hendi yang bergerak bebas di atas dadaku. Tanganku malah meremas rambutnya, menekan kepalanya ke atas dadaku.
“Kang udah.. jangaann..!” rintihku masih memintanya berhenti.


Oh sungguh munafik sekali diriku! Mulutku terus-terusan mencegah namun kenyataannya aka malah mendorongnya untuk berbuat lebih jauh lagi. Akal sehatku sudah hilang entah kemana. Aku sudah tak ingat akan suamiku, kakakku, atau diriku sendiri. Yang kuingat hanyalah rangsangan dahysat akibat jilatan dan kuluman bibir Kang Hendi di seputar putingku.


Tangannku menggerayang di atas punggungnya. Meraba-raba kekerasan otot-otot pejalnya. Aku semakin terbang melayang, membayangkan keperkasaannya. Inikah jawaban atas semua mimpi-mimpiku selama ini? Haruskah semua ini kulakukan? Meski dengan kakak iparku sendiri? Apakah aku harus mengorbankan semuanya? Pengkhianatan pada suamiku? Kakakku? Hanya untuk memuaskan keinginanku seorang? Aakkhh.. tidak.. tidak! jeritku mengingat semua ini.


Cerita Dewasa – Namun apa mau dikata, cumbuan Kang Hendi yang begitu lihai sepertinya tahu persis keinginanku. Kebutuhanku yang sudah cukup lama terkekang. Letupan gairah wanita kesepian yang tak pernah terlampiaskan. Peperangan dalam bathinku usai sudah dan aku lebih mengikuti naluri gairah birahiku.

Informasi ini dipersembahkan oleh 
Hallo pengemar setia situs cerita sex dan cerita dewasa

Hallo pengemar setia situs cerita sex dan cerita dewasa

Hallo pengemar setia situs cerita sex dan cerita dewasa


Hallo pengemar setia situs cerita sex dan cerita dewasa ini perkenalkan, nama gw adalah Nala bukan nama asli tentunya). Gw lulusan sebuah perguruan tinggi ternama di Jogya. Bagiku, sex adalah hal yang tabu, yang benar-benar tak terjamah. Terpikirkan pun tidak, sampai kisah ini gw alami. Cerita Sex ini dimulai dari salah kirim SMS. Saat itu, gw berniat mengirim SMS ke seorang teman cewek yang sudah lama kukenal


Karena sudah tidak lama berhubungan, dan gw tidak punya catatan tentang nomor HP temanku tersebut, maka gw menuliskan nomor HP dengan agak mereka-reka. Segera kukirimkan SMS tersebut, berisi pesan yang kira-kira menyatakan bahwa gw kangen dan ingin bertemu dengannya! Hallow Jun How Are U? I MISS U JUN Satu kali SMS kukirim kepadanya, dia tidak menjawab.
Namaku Renita  umurku 25 Th. Awal ceritanya bermula ketika aku masih di kelas 1 SMA

Namaku Renita umurku 25 Th. Awal ceritanya bermula ketika aku masih di kelas 1 SMA

Namaku Renita  umurku 25 Th. Awal ceritanya bermula ketika aku masih di kelas 1 SMA


Namaku Renita  umurku 25 Th. Awal ceritanya bermula ketika aku masih di kelas 1 SMA. Ketika itu aku mengikuti acara kenaikan sabuk Taekwondo yang diadakan di daerah Cipanas. Dengan penuh semangat aku dan teman-temanku mengikuti acara tersebut, dan akhirnya setelah semua acara selesai, aku dan ke lima temanku (sebut saja Aang, Dedi, Millani, Wahyu & Sri)


berencana untuk tidak langsung pulang ke rumahnya di daerah Bekasi, tetapi mau mampir dulu ke rumah Bibi Wahyu. Lumayanlah, itung-itung refreshing di daerah Cipanas. Dengan udara yang cukup dingin dan sedikit gerimis, akhirnya kami sampai juga di rumah Bibi Wahyu.


Di sana kami langsung dipersilakan masuk. Setelah disuguhkan mie rebus dan teh hangat di antara kami ada yang langsung tidur karena kecapaian, ada juga yang ngobrol santai sambil beristirahat. Aku sich seneng aza diajak ngobrol sama Poppy (Bibinya Wahyu). Abis orangnya manis, bodynya montok dan kalo diajak ngobrol nyambung, diapun ternyata mempunyai banyak bahan obrolan, jadi kitanya ngga BT. Apalagi dia itu ternyata umurnya ngga jauh beda sama kita-kita, cuma 3 tahun lebih tua, jadi masih tergolong sama-sama ABG. Selama ngobrol dengan Poppy, aku selalu memperhatikan bentuk badannya yang menurutku sangat bagus.



Ngga taunya, lama-lama aku ngga kuat juga ngeliatinnya, soalnya dia cuma pake T-Shirt ketat dan celana pendek yang kedombrongan, yang kalo lagi ngobrol, bukan cuma pahanya aza yang keliatan, tapi CD nya pun ikut-ikutan ngintip dari celah yang kedombrongan itu.
  Karena takut ketauan kalo aku lagi “KONAK” gara-gara ngeliatin pemandangan yang jarang aku lihat di sekolah, akhirnya aku pura-pura mau istirahat di kamar, apalagi suasananya sudah agak malam (sekitar jam 21.00). Aku lihat si Aang dan Dedi sudah tertidur pulas. Sedang Millani, Wahyu dan Sri suaranya masih terdengar ngobrol dengan Poppy.


Karena cowok dan cewek tidur di kamar terpisah, akhirnya aku pun tertidur tanpa merasa terganggu dengan para cewek yang masih asik ngobrol. Aku tertidur cukup lelap juga, mungkin karena kecapean setelah kenaikan sabuk, sampai-sampai aku kaget ketika Poppy mengguncang-guncang pundakku sambil berkata ‘anterin aku kekamar mandi dong, Fik’. Tentu saja aku bingung, karena aku pikir ini khan rumahnya sendiri, tapi kenapa dia tidak berani untuk pergi kekamar mandi sendiri.


Akhirnya tanpa punya pikiran yang macem-macem, akupun bangun untuk mengantarkannya. Kulihat jam didinding sudah menunjukan jam 01.30 malam, pantes aza dia minta diantar, soalnya memang sudah sangat malam, wajar aza kalo dia merasa takut, karena jam segini pas lagi enak-enaknya tidur. Setelah beberapa menit menunggu didepan pintu kamar mandi, aku merasa kesel juga, kok lama banget sich, padahal ngomongnya cuma kencing doang, udah gitu, udaranya disini dingin banget lagi.


Saking ngga sabarnya, aku coba untuk mengetuk pintu agar dia tau kalo aku udah lama nungguin dia dikamar mandi. Tanpa disangka-sangka, sebelum tanganku menyentuh pintu, pintu itu langsung terbuka. Dan yang lebih mengagetkan lagi, Poppy sudah berdiri dihadapanku dengan hanya mengenakan BH dan CD aza. Jujur aza, waktu masih ditutupi baju dan celanapun aku sudah konak, apalagi melihat yang kayak begini.


Tanpa sadar aku sempet Istigfar, namun ketika Poppy memelukku, dengkulku terasa tambah gemetar, dan degup jangtungku bertambah kencang ketika dia menciumku dan membisikan bahwa malam ini dia membutuhkan kehangatan. Dengan agak malu, aku bertanya ‘apakah dia sadar melakukan hal ini?’, padahal khan aku adalah temannya Wahyu, ponakannya dia.


Tapi dia menjawab yang membuatku bertambah bingung, dia melakukan ini semua karena sejak pertama dia melihatku, dia sangat tertarik kepadaku, dan yang lebih gilanya lagi, sejak dulu dia terobsesi untuk bercinta dengan orang-orang yang mempunyai penampilan sepertiku.

Informasi ini dipersembahkan oleh Sekop99 - Sekop Poker - Poker Online - Poker Online Terpercaya - Poker Indonesia - Ceme Online - Agen Poker Online
Belajar Ngentot Fanny Gadis Kecil Tapi Montok Murid Les Ku

Belajar Ngentot Fanny Gadis Kecil Tapi Montok Murid Les Ku

Belajar Ngentot Fanny Gadis Kecil Tapi Montok Murid Les Ku


Belajar Ngentot Fanny Gadis Kecil Tapi Montok Murid Les Ku – Fanny (bukan sama sebenarnya), adalah seorang gadis dengan wajah cantik, alis matanya melengkung, dan mata indah serta jernih, dilindungi oleh bulu mata lentik, hidung mancung serasi melengkapi kecantikannya, ditambah dengan bibir mungil merah alami yang serasi pula dengan wajahnya. Rambutnya yang hitam dan dipotong pendek menjadikannya lebih menarik, kulitnya putih mulus dan terawat, badannya mulai tumbuh begitu indah dan seksi.



Dia tumbuh di kalangan keluarga yang cukup berada dan menyayanginya. Usianya baru 15 tahun, kadang sifatnya masih kekanakan. Badannya tidak terlalu tinggi berkisar 155 cm, badannya ideal dengan tinggi badannya, tidak terlalu gemuk atau terlalu kurus. Seminggu yang lalu Fanny mulai rutin mengikuti les privat Fisika di rumahku, Renne Lobo, aku seorang duda.

Aku mempunyai sebuah rumah mungil dengan dua buah kamar, diantaranya ada sebuah kamar mandi yang bersih dan harum. Kamar depan diperuntukkan ruang kerja dan perpustakaan, buku-buku tersusun rapi di dalam rak dengan warna-warna kayu, sama seperti meja kerja yang di atasnya terletak seperangkat komputer.


Seminggu yang lalu Fanny mulai rutin mengikuti les privat Fisika di rumahku, Renne Lobo, aku seorang duda. Aku mempunyai sebuah rumah mungil dengan dua buah kamar, diantaranya ada sebuah kamar mandi yang bersih dan harum. Kamar depan diperuntukkan ruang kerja dan perpustakaan, buku-buku tersusun rapi di dalam rak dengan warna-warna kayu, sama seperti meja kerja yang di atasnya terletak seperangkat komputer. Fanny berusaha menggapai ke bawah bermaksud untuk mengambilnya, tapi ternyata dia memegang tanganku yang telah lebih dulu mengambilnya.

Lihat vidio selanjutnya

Cerita Seks Kencan Dengan ABG Mall


Cerita Seks Kencan Dengan ABG Mall – Bagi pembaca yang baru kali ini membaca ceritaku, ijinkan aku memperkenalkan diri. Aku biasa dipanggil Wawan. Aku berumur 24 tahun dan saat ini masih berstatus mahasiswa di salah satu PTS di Jakarta. Sebuah status yang ingin secepatnya kutanggalkan, agar aku bisa segera menjadi sarjana. Tinggal skripsi yang masih menghadang langkahku.

Seperti telah kuceritakan pada cerita-ceritaku terdahulu, aku telah mempunyai bisnis sendiri, dimana hasilnya lebih dari cukup utk membiayai kuliah dan hidupku di ibukota ini. Termasuk tentunya untuk “biaya kenakalan laki-laki”, hehe..

Siang itu aku sedang suntuk sehabis berjam-jam menghabiskan waktu di depan notebook untuk mengerjakan salah satu proyek dari klienku. Memang aku ingin secepatnya menyelesaikan proyek ini, mengingat nilainya yang cukup besar. Terbayang nikmatnya berlibur di Bali atau Lombok bila nanti telah menerima pembayaran dari klienku ini.

Karena perut sudah keroncongan, aku segera mengambil kunci mobilku dan pergi ke mal di daerah Jakarta Barat untuk makan siang. Memang di kulkas kamar kostku cuma tersisa sepotong pizza bekas semalam. Tiba di mal tersebut, aku menuju KFC untuk makan siang.
Seperti biasa, sehabis makan siang aku cuci mata melihat-lihat toko di mal tersebut. Setelah itu, aku mampir di studio 21 yang terletak di lantai 3 mal itu untuk melihat-lihat film yang sedang diputar. Memang rencananya kalau ada film yang bagus aku ingin nonton untuk refreshing sebelum memulai mengerjakan proyekku lagi nanti malam.

Saat memasuki lobby, setelah melewati lorong yang dipergunakan untuk bermain video-game, kulihat seorang gadis manis sedang duduk sendiri sambil memainkan handphonenya. Aku seperti merasakan “deja vu”. Teringat olehku pengalaman beberapa waktu lalu saat mau menggoda seorang gadis sendirian di lobby studio 21, yang ternyata membawa cowoknya. Tetapi tak mengapa, aku sok nekat saja duduk di sebelahnya sambil tersenyum. Dia juga membalas tersenyum sambil kemudian kembali sibuk dengan hpnya.

“Ren..lo ada dimana sih ? Cepetan dong gue udah di lobby nih” katanya.
“Ya udah..cepetan deh” ujarnya lagi.
“Sedang nunggu pacar ya ?” tanyaku sok akrab
“Nggak kok mas. Teman.” sahutnya singkat sambil tersenyum.
“Mas sendirian aja ?” tanyanya lebih lanjut
“Wah agresif juga nih cewek” pikirku. “Iya sendirian aja. Mau nemenin? Jalan yuk” tanyaku nakal.
“Mau ngajak kemana ?” tanyanya
“Jalan-jalan aja” sahutku. Dia tersenyum lagi menambah manis wajahnya yang berbibir tipis itu.
Aku punya perasaan dia ini ABG nakal yang sering nongkrong di mal-mal mencari mangsa.
“Oh ya, namanya siapa ?” tanyaku
“Elis” sahutnya sambil mengulurkan tangannya
“Wawan” kataku menyambut uluran tangannya. Kuperhatikan penampilan Elis, gadis manis ini. Rambutnya sebahu dgn wajah yang manis. Berpakaian kaos ketat dipadu celana jeans. Buah dadanya tampak menonjol ranum di balik kaos ketat yang dipakainya. Terbayang nikmatnya bila aku bisa merasakan kenyalnya buah dada ranum ABG manis ini.
“Nggak sekolah ?” tanyaku lebih lanjut
“Nggak sedang bolos. Males sih..”
“Emang sekolah dimana ?”

Dia kemudian menyebutkan salah satu SMU Negeri di wilayah Jakarta Barat.
“Hey..sori ya gue telat”. Tiba-tiba seorang gadis menyapa.
“Sialan lo.., gue udah nunggu lama tau..” sahut Elis pada sang gadis.
Kulihat si gadis yang baru datang, dan mataku terkagum-kagum melihat penampilannya. Wajahnya sangat cantik, dengan rambut panjang, mirip dengan Ratu Felissa bintang sinetron remaja yang terkenal itu.

“Ren, ini kenalin teman gue” katanya mengenalkanku.
Kami segera berkenalan. Kemaluanku semakin berontak saat jemarinya yang halus sedikit kuremas saat kami berjabat tangan. Ternyata namanya Rena. Tanktopnya yang seksi semakin menambah hot penampilannya. Tetapi kulihat buah dadanya tidak sebesar kepunyaan temannya. Akan tetapi kulit tubuhnya yang putih mulus menyebar aroma seksual yang tinggi.

“Mau kemana nih mas ? Kita makan dulu aja yuk ?” ajak Elis.
Akhirnya kami bertiga pergi ke sebuah restoran fast food. Saat kami berjalan, banyak cowok yang memperhatikan tingkah laku kedua ABG ini dengan pandangan bernafsu. Terutama kepada Rena yang memang sangat cantik itu. Karena sudah makan, aku hanya memesan minum saja untukku, sementara mereka menikmati makan siangnya. Sambil menikmati pesanan masing-masing, kami berbincang-bincang. Kupancing-pancing mereka, agar aku yakin mereka bisa kuajak check-in nanti. Aku tidak mau kecele, setelah mengeluarkan uang banyak untuk mereka ternyata mereka tidak bisa dinikmati, hehe..

Ingin segera aku merasakan kehangatan dan kemulusan tubuh belia mereka. Akan tetapi, ternyata tidak semudah itu. Banyak proses yang harus dilalui, alias ada biaya yang harus dikeluarkan terlebih dahulu. Sesudah makan, mereka minta dibelikan pulsa HP, terus belanja baju, dll. Tetapi tak apalah, pikirku. Kebetulan baru minggu lalu aku menerima pembayaran dari salah seorang klienku. Memang kalau mau barang bagus ada harga yang harus dibayar. Apalagi terbayang nikmatnya apabila aku bisa menyetubuhi kedua gadis ABG ini secara bersamaan.

“Yuk jalan. Pusing nih di mal terus” kataku setelah mereka selesai berbelanja. Memang aku sudah menentukan limit pengeluaran bagi mereka. Disamping itu, aku sudah tidak tahan ingin segera menikmati tubuh seksi Elis dan wajah cantik Rena.
Mereka akhirnya setuju dan kami menuju tempat parkir. Kukebut mobilku menuju hotel jam-jaman langgananku.


Singkat cerita, kami telah berada di dalam kamar hotel. Tak menunggu lama lagi, langsung kuraih wajah cantik Rena dan kulumat bibirnya. Leher dan pundaknya yang putih mulus segera kucium dan kujilati. Setelah itu, wajah manis Elis menjadi sasaranku. Saat kuciumi bibirnya yang tipis, kuremas buah dadanya dari balik kaosnya yang ketat.
“Buka dulu aja mas..” bisik Rena saat aku masih sibuk menikmati menciumi dan meremasi tubuh temannya.
“Bukain ya” kataku.

Aku menghentikan ciumanku pada wajah manis Elis, dan mereka berdua kemudian melucuti pakaianku.
Tak lama aku telah berdiri hanya dengan mengenakan celana dalam saja. Keadaan itu tidak berlangsung lama, karena jemari lentik Rena segera menarik celana dalamku. Kemaluanku yang telah menegang segera berdiri dengan gagahnya di depan kedua ABG ini. Mata mereka agak sedikit kaget melihat ukuran kejantananku.

“Besar sekali mas. Rena suka..” kata si ABG cantik sambil tangannya mulai mengocok-ngocok penisku perlahan. Sementara Elis tidak berkomentar, hanya bibirnya yang tipis sedikit terbuka. Matanya memandang kemaluanku dengan gemas. Mereka berdua telah berjongkok di depanku.
Rasa hangat segera menjalari kemaluanku saat Rena mulai memasukkan batang kejantananku ini ke dalam mulutnya yang mungil. Kepalanya mulai dimaju mundurkan menikmati kelelakianku. Kupandang ke bawah tampak wajah cantik gadis ini dengan pipi yang sedikit menonjol disesaki alat vitalku. Sementara Elis menciumi dan menjilati pahaku menunggu giliran.

Sesaat kemudian, Rena mengeluarkan penisku dari mulutnya, dan Elis langsung meraihnya dengan bernafsu. Dijilatinya terlebih dahulu mulai dari kepala sampai ke pangkal batangnya, dan perlahan dia mulai menghisap kemaluanku. Terkadang gadis seksi ini bergumam gemas saat menikmati kejantananku.

Aku tarik tubuh Rena sehingga dia berdiri di sebelahku. Kemudian kembali dengan gemas kuciumi wajah cantiknya. Rena dengan bergairah membalas pagutanku. Ciuman dan jilatannya kemudian beralih ke puting dadaku. Sementara kemaluanku masih menjejali mulut Elis, temannya yang seksi.
Wajah cantik Rena yang sedang menjilati puting dadaku membuatku semakin gemas ingin menyetubuhinya.

“Ayo buka pakaiannya dong sayang..” kataku.
Rena menurut. Dibukanya tanktop dan BH yang dikenakannya. Tak ketinggalan juga celana jeans ketatnya. Dia tampak semakin cantik dengan hanya memakai celana dalam hitam berenda.
“Biarin aja Ren., kamu lebih seksi pakai itu” kataku saat dia ingin membuka celana dalamnya.
Segera kutarik kembali Rena kedalam pelukanku. Kujilati puting buah dadanya. Memang buah dadanya tidak terlalu besar, tetapi bentuknya yang mencuat dengan puting merah mudanya sangat merangsang sekali.

“Ahh…ssstt…” erangan nikmat keluar dari mulut Rena. Erangan ini semakin keras terdengar saat jemariku mengusap-usap liang nikmatnya. Desahan Rena diselingi dengan gumaman nafsu Elis yang masih berjongkok menikmati kemaluanku.

Jemariku merasakan vagina Rena telah lembab oleh cairan nafsu. Wajahnya yang sangat cantik tampak menggairahkan saat dia mengerang-erang nikmat disetubuhi jemariku. Puting payudaranya juga telah mengeras karena jilatan lidahku. Ingin segera kusetubuhi ABG cantik ini.
“Sebentar ya Lis..”kataku sambil mencabut penisku dari jepitan bibir tipis Elis. Setelah itu, kutarik Rena menuju tempat tidur. Kusibakkan celana dalamnya, dan kuarahkan penisku ke dalam liang nikmatnya.

“Pelan-pelan ya mas..” desahnya perlahan.
Kemaluanku mulai menerobos alat vital ABG cantik ini. Erangannya semakin menjadi. Tangannya tampak meremas sprei ranjang. Mulutnya setengah terbuka, dan matanya terpenjam.
“Ahhhh…ahhhh” desah gadis cantik ini saat aku mulai menggenjot kelaminku di dalam alat vitalnya. Karena sempitnya kelamin gadis cantik ini, baru setelah beberapa kali genjotan penisku berhasil menerobos lebih dalam, walau mungkin hanya dua pertiga batang kemaluanku yang berhasil masuk. Ranjang mulai mengeluarkan deritan-deritan seirama dengan goyangan tubuhku menikmati sempitnya liang vagina Rena. Tubuh mulus Rena mengelinjang-gelinjang merasakan hujaman penisku yang menyesaki liang vagina gadis belia ini. Sementara Elis, temannya yang seksi dengan bergairah menonton adegan kami.

“Kamu buka juga dong Lis” kataku. Elis kemudian membuka kaos ketatnya dan celana jeansnya.
“Biarin aja pakaian dalamnya Lis..” ujarku lagi saat dia ingin membuka BHnya. Elis kemudian kuminta mendekat.

Kuhentikan hujaman penisku di kelamin Rena sejenak, dan kuminta dia merubah posisi. Aku segera berbaring di tempat tidur sementara si cantik Rena menaiki tubuhku. Diarahkannya kembali kelaminku ke dalam vaginanya.

“Ahhhh….” erangnya kembali saat penisku menerobos liang nikmatnya. Dia kemudian menggoyang-goyangkan tubuhnya menikmati kejantananku. Kuraih wajah manis Elis yang ada di sebelahku, dan kami langsung berciuman dengan bergairah. Kuremas buah dadanya yang besar, dan kuangkat daging kenyal ranum ini sehingga keluar dari cup BHnya. Tampak luar biasa seksi Elis saat itu, dengan wajahnya yang manis dan kedua payudaranya yang mencuat keluar. Puting susunya yang kecoklatan segera menjadi santapanku.

“Sstttthhhh….sstttt” erangnya saat kujilati dan dengan gemas kuhisapi buah dadanya yang kenyal itu.
Sementara Rena, temannya yang cantik, masih menggoyang-goyangkan tubuhnya yang mulus di atas selangkanganku. Matanya terpejam dengan wajah yang memerah menambah ayu wajah cantiknya. Tanganku memilin-milin puting buah dadanya. Sementara Elis mulai menjilati puting dadaku.
“Ahhhhh……” erang Rena panjang saat dia mengalami orgasmenya. Tubuhnya mengejang beberapa saat, kemudian lunglai di atas tubuhku. Kuciumi pundaknya yang putih halus beberapa saat, sebelum kugulingkan tubuhnya kesebelahku.

“Giliranmu Lis..” kataku. Elis langsung menghentikan hisapannya pada puting dadaku, dan dengan bergairah dia menggantikan posisi Rena. Disibakkannya celana dalamnya, dan diarahkannya kelaminku ke liang surganya.

“Ihhh..gede banget…iihhhh” desahnya saat penisku menerobos vaginanya. Ranjang kembali berderit keras saat dengan bernafsu Elis menggoyang-goyangkan tubuhnya menikmatiku. Buah dadanya yang kenyal berguncang-guncang menggemaskan saat ia menyetubuhiku. Terkadang karena gemas, kutarik tubuhnya agar aku bisa menghisapi puting payudaranya.

Cerita Seks – Bosan dengan posisi ini, kuminta Elis menungging sambil memegang tepian bagian kepala ranjang. Kusodokkan penisku kembali ke dalam bagian tubuhnya yang paling vital, dan erangan Elis kembali terdengar ditimpali dengan suara derit ranjang.
“Ihh..ihh..” desahnya saat kusetubuhi dia dari belakang. Pantatnya yang montok terlihat sangat merangsang. Sementara kulihat Rena tak berkedip melihat temannya sedang disetubuhi secara “doggy-style”.


“Sini Ren” panggilku. Saat dia menghampiriku, langsung kembali kuciumi wajahnya yang sangat cantik itu. Sementara itu tanganku memegang pinggang Elis, temannya, sambil sesekali menepuk-nepuk pantatnya yang padat.
“Ihh..ihh.. Elis sampai mas…ihhhh..” erang Elis saat mencapai orgasmenya. Kulepaskan penisku dari dalam vaginanya. Sementara itu, aku masih sibuk melayani ciuman Rena. Penisku yang masih tegang sehabis menikmati vagina temannya, langsung diraih dan dikocok-kocoknya perlahan.
Sesaat kemudian kubalikkan tubuh Elis, dan kunaiki tubuhnya. Kujepitkan kemaluanku di antara gunung kembarnya yang besar. Kugoyangkan tubuhku menikmati kekenyalan buah dada Elis. Sementara Rena menyodorkan payudaranya ke mulutku untuk kunikmati.
Rasa nikmat yang luar biasa menjalari syaraf kemaluanku. Aku merasa sudah tak tahan lagi membendung orgasmeku. Kulepaskan pagutanku dari buah dada Rena, dan semakin cepat kugoyangkan tubuhku menikmati jepitan buah dada Elis. Tak lama kemudian, aku menjerit nikmat saat berejakulasi di buah dada ranumnya.
=====
Setelah membersihkan diri, kami bertiga tiduran sambil istirahat di atas ranjang. Elis di sebelah kiriku dan Rena di sebelah kanan. Aku masih telanjang, sementara mereka hanya mengenakan celana dalam saja. Elis telah melepas BHnya yang basah karena ejakulasiku.
“Mas mainnya hebat banget …” kata Rena sambil tersenyum manis.
“Iya..kita berdua aja dibuat kewalahan…”sahut Elis sambil mengusap-usap dadaku.
“Habis kalian cantik-cantik sih. Jadi nafsu nih” jawabku asal.
“Pasti ceweknya si mas puas banget ya Lis..” kata Rena pada temannya.
“Yang gemesin ini lho..gede banget ukurannya. Coba cowokku segede ini..” kata Elis sambil mulai mengusap-usap kemaluanku.

“Iya.Rahasianya apa sih mas ? Biar nanti Rena kasih tahu cowok Rena, supaya bisa bikin Rena puas..” Tangannya yang halus juga mulai merabai kemaluanku yang mulai menegang kembali.
“Mas, buat kenang-kenangan Rena video ya..” ujar Rena tiba-tiba, sambil bangkit mengambil HPnya.
“Jangan ah. Udah nggak usah” tolakku.
“Ah..nggak apa mas. Habis mr.happy-nya gemesin banget deh..Rena nggak ambil mukanya kok..” sahutnya.

“Awas, bener ya. Jangan kelihatan mukanya lho” kataku.
“Mas berdiri di sini aja biar lebih jelas. Terus elo isepin Lis.. Ntar gantian” katanya bak sutradara kawakan.
Kuturuti kemauannya. Aku bangkit dan berdiri di samping ranjang. Elis kemudian berjongkok di depanku, dan mulai menjilati kemaluanku.
“Rambut lo Lis..jangan nutupin” kata Rena sambil mulai merekam adegan itu.
Kubantu Elis menyibakkan rambutnya, dan dia mulai mengulum kemaluanku. Kunikmati jepitan bibir tipis Elis di batang kemaluanku. Tangannya yang halus mengelus-elus buah zakarku.
Rena merekam adegan kami dengan antusias. Aku mengerang nikmat, sambil tanganku membantu menyibakkan rambut Elis yang sedang sibuk menikmati kemaluanku. Cukup lama gadis ABG seksi ini menyalurkan nafsunya.

Sementara tampak Rena sangat terangsang melihat temannya menikmati penisku.
“Lis..gantian gue dong..” katanya beberapa saat kemudian.
Hpnya diserahkan ke Elis, dan gantian Rena sekarang yang berjongkok di depanku. Disibakkannya rambutnya kesamping agar temannya dapat merekam adegan dengan jelas. Dijilatinya perlahan seluruh batang kemaluanku. Lubang kencingku digelitik dengan lidahnya, kemudian mulutnya mulai mengulum perlahan batang kemaluanku.


“Jangan pakai tangan Ren..” kata Elis yang sedang merekam adegan kami.
Rena kemudian melepas tangannya yang memegang batang kemaluanku, dan ia memaju mundurkan kepalanya menikmati jejalan penisku di mulutnya. Sesaat kemudian dia mengeluarkan kemaluanku dari mulutnya dan, tetap dengan tanpa memegang penisku, menjilatinya sambil bergumam gemas. Kemudian dihisapnya kembali kemaluanku dengan bernafsu.
Mendapat perlakuan seperti ini bergantian dari kedua gadis belia, aku merasa tak lama lagi akan mencapai kepuasan.

“Arrghh.. hampir sampai nih..” erangku.
“Mas yang ambil ya..” kata Elis sambil menyerahkan hp padaku. Dia kemudian berjongkok bersama dengan Rena. Diambilnya penisku dari mulut temannya dan dikocok-kocoknya.
Aku tak tahan lagi. Sambil merekam adegan, aku berejakulasi membasahi wajah manis kedua gadis ABG ini.
——————-
Setelah beristirahat sejenak, aku memesan minuman. Sambil menunggu pesanan datang, aku meminta hp Rena. Aku ingin memastikan wajahku tidak terlihat di rekaman video yang tadi diambil.
Kami mengobrol beberapa lama di kamar hotel itu, sebelum beranjak pulang menjelang malam. Kuantar mereka kembali ke mal tempat aku bertemu dengan mereka. Kuberi mereka uang taksi secukupnya.

“Makasih ya Mas. Sering-sering telpon kita ya..” ujar Rena saat turun dari mobil.
“Ok, daaggh..” kataku pada mereka berdua.
Aku segera menjalankan mobilku kembali menuju tempat kost. Sehabis makan malam, aku melanjutkan mengerjakan proyek dari klienku. Pikiranku telah menjadi fresh kembali setelah diservis oleh Rena dan Elis, ABG Mal yang cantik.

Sumber : Poker Online - Poker Online Terepercaya

Cerita Sex Selingkuh Mengapa Harus Istriku


Cerita Sex Selingkuh Mengapa Harus Istriku – Kesebelasan kami kali ini mencapai top score, pertandingan yang ke 3, dimenangkan telak 4-0. Tentu saja adalah wajib hukumnya untuk merayakannya di karaoke atau pub di kota kami. Sebenarnya aku udah bosan dengan acara beginian. Menang, minum, mabuk, pulang pagi…
Rupanya teman teman juga mengalami hal yang sama. Doni yang seperti biasa selalu banyak ide mengusulkan acara yang lain dari yang lain. “apa maning Don kali ini ? “Tanya Budi yang dari Purwokerto.

“Betul Don…apa ide loe…bosan karaoke melulu…”Kataku ngedumel.
“ Begini teman…aku ada ide, Cuma agak gila dikit, gak papa kan ? Kata Doni bikin penasaran.
“Wis talah opo se ?, kesuwen arek iki (sudahlah…apa sih ? terlalu lama anak ini)“ Ganti Robby yang arema nyeletuk.

“OK OK gimana kalo kita pesta sex ? ups jangan terkejut !! “ Doni nyengir.
“Aaaahhh kau ini…gw kagak mau main cewek sembarangan ! gila kau main PSK, kena penyakit tahu rasa loe.. “ Aku memang nggak suka ke tempat pelacuran atau main cewek sembarangan, ngapain ? ama istri aja udah puas banget kok.

Istriku cantik, cantik sekali…sebenarnya malah sexy, buah dadanya 34C. Nggak terlalu besar tetapi karena badannya mungil, payudara tersebut tampak menyembul indah di balik Bra nya.
Kehidupan sex kami sangat luar biasa karena tiap 2 hari kami selalu bercinta. Untung gw olahragawan, jadi mau main berapa rondepun gw layani. Dan istripun rupanya penggemar sex. Dia paling senang kalo aku mencoba teknik tenik baru, terutama kalo pake dildo. Dan dia paling antusias kalo aku pake 2 dildo 18” besar getar. Cuma kadang istriku memang kebablasan, masa dia bilang begini “ hiiiii mas, gimana ya rasanya kalo beneran…enak kali yah….hihihihi…”

“Aduh mama…penasaran banget ya ? nggak boleh dong…pake dildo banyak gak papa asal gak boleh beneran…gw bisa pingsan dong” Kataku terkaget kaget.

Seperti mendapat durian runtuh, hampir setiap bercinta, istriku selalu minta 2-3 dildo kesayangannya. aku sih nggak keberatan, malah asyik juga melihat istri menggeliat merintih rintih ketika menikmati dildo tersebut. Istriku juga paling suka doggy style sedangkan aku paling nggak suka, kenapa hayo ? karena penampakan body istriku dari belakang bikin cepet ngecrot, body gitar bo..!
Loh…kenapa jadi belok ke istri ya? ….

Kembali ke rencana si Doni yang aku nggak tertarik itu. “Terserah kalian lah, aku nonton DVD sambil ngedrink aja.” Kataku
Hanya 8 orang yang tertarik pesta sex, aku bersedia ikut Cuma untuk menemani saja. “ Loe dapet cewek darimana Don ? PSK ya…?” Tanyaku penasaran.
“Nggak lah, gw dapat bini orang, ini cewek nepsong banget. Gw kenal dari milis DS. Cantik bro…mungil, imut…katanya pengen banget bercinta sama pemain bola, lebih nendang katanya hahahahaha” Doni ngakak. “ Dia udah stand by di villa yang kita pesan.”
“Cuma 1 cewek ? kalian gilir begitu ? “ Aku mikir, bisa pingsan neh cewek digilir orang orang gila sex begini.

“Yah..namanya juga pesta sex alias gang bang teman….gimana sih elo ?….
Sesampai di villa, Doni, bambang, Robby dan 5 rekan yang lain sudah sibuk membuat rencana gangbang yang menurut mereka baal bikin heboh.

Sedang aku sibuk sendiri memilih film mana yang akan aku putar dulu….hmmmm transformer ? film bokep ? Valkirye ? dan minuma ana yang aku teguk dulu, Jack D?, Chivas ? atau J Walker ?
Hmmmm.. mereka memulai tidak dengan gangbang, rupanya si cewek yang sudah stand by di kamar keberatan digilir rame rame. Jadi Doni giliran pertama sedang rekan rekan lain akhirnya malah nonton bareng aku.

“gimana kalian ini…aku maunya nonton sendiri kok malah sekarang rame rame. Udah tuh cepet kalian gilir itu cewek…”

Ternyata Doni Cuma 15 menit didalam. “ Eh gila neh cewek, cantik banget…. Gak mau pake kondom lagi…ayo siapa giliran kedua, yang terakhir bakal dapat beceknya doang hehehehe….”
Robby segera lari kedalam kamar: Aku dhisik rek…!! (aku duluan bro !!)
Bambang rupanya sudah tidak konsentrasi dengan film yang ditontonnya, segera melompat menuju kamar. “Melu rek !!! gak kuat aku !!!”

Kelima cowok gila yang ada disekitarku saling berpandangan…kemudian tanpa dikomando langsung berdiri dan berebut masuk kamar.

Kurang aja bener, pintu kamar tidak mereka tutup sehingga rintihan dan teriakan terdengar sampai depan TV. “Apa maksudnya anak anak ini ? mengganggu konsentrasi” Gerutuku dalam hati.
Sesekali terdengar teriakan Budi dan Robby, “ Genjot terus, anal…anal !..anal…anal…! Yessss…!” Diikuti dengan jeritan si cewek. Sialan bikin horny aja. “Dobel dong…dobel dong…Yessss !!! aaaaaa lagiiiii” rintihan si cewek berulang kali terdengar.

“Arrrrrrghhhh keluar !!!!” Terdengar teriakan Robert ejakulasi dini…hahahaha memang satu teman ini masih perjaka,wajar kalau muncrat duluan. “ Payah loe Rob…udah loe keluar aje temanin si Adi dan Doni diluar “Protes Rudi.

“Di….aaah gila itu cewek sexy banget. Aku nggak kuat, abis dari belakang sexy banget, bisa nyedot lagi, kamu harus coba Di…bener Di bakal ketagihan deh ” Kata Robert dengan nafas yang masih memburu.
“Ahhhh males ah, “ Aku mulai mabuk karena perutku sudah terisi 1 botol Jack Daniel yang aku habiskan sendiri.


“Rob, masa loe kagak tahu kalo si Adi homo…iya kan Di ?” Tanya Doni kalem. “ Jadi loe jangan duduk disebelahnya, bisa diperkosa tau….”
“Ah gila kau Don, gue normal !!! ok Ok mana itu cewek, gue setubuhin !! “Teriakku mabuk.
“Siiiiip gitu dong, ini baru laki laki.” Doni Nyengir.
Aku melangkah ke kamar, penasaran juga kayak apa sih cewek satu ini. tampak Rudi sibuk memasukkan batangnya dari belakang. Dari depan Robby memegang kepala si cewek dan bernafsu sekali mengeluar masukkan batangnya ke mulut si cewek. Si Bambang malah sibuk diposisi bawah asyik melahap payudara si cewek yang keliihatan memang sekel.
Ahhhh kenapa anak anak ini pake lampu10 watt…gelap nggak keliatan. Aku yang sudah mabuk langsung antusias dengan pantat nungging sexy di depanku.
Bambang langsung komentar : “ Rob gentenan rob, awakmu wis suwe, iku Adi mumpung gelem…”(Rob gentian Rob, kamu sudah lama, itu mumpung si adi mau)”
“We-I’ kadungaren koen gelem nyenuk Di, tak kiro homo awakmu.” (Waahh tumben kamu mau, aku kira kamu homo) Robby menggeser tubuhnya memberi aku kesempatan.
Wuah sexy banget pantat cewek satu ini, aku langsung menancapkan batangku dalam dalam dan si cewek langsung melenguh. Meski becek penuh sperma, miss V nya masih bisa menyedot. Aku langsung teringat istriku, dia juga ahli menyedot seperti ini.
Gila enak banget !!, aku menggenjot lebih cepat. Bambang malah sudah menyemburkan spermanya ke dalam mulut cewek ini.
Sial..belum apa apa aku sudah ingin muncrat. Entahlah mungkin pengaruh mabuk atau memang miss V cewek ini yang hebat.
“Aaahhh aku mau keluar…ahhhh.. balik balik. Cepat balik, pengen dari depan….!!!” Aku memang lebih suka memuncratkan spermaku di perut si cewek atau coitus interuptus alias muncrat diluar.
Si cewek segera membalik badannya, sambil memejamkan mata spermaku muncrat ke buah dadanya. “Aaaaarrgghhhh gilaaaaaa…!!!” Teriakku.

Ketika membuka mataku…tubuhku serasa tersambar petir !!! blaarr !!! karena cewek di depanku ternyata adalah istriku !!!! What !!!!!! Begitu pula istriku yang sedang melumat batang Doni, matanya tampak terkejut sehingga tidak sengaja giginya mengigit batang Doni.
Keterkejutanku tampaknya terlihat oleh Robby, “ Opo’o Di…koen kenal-a ambek arek iki ? opo gendhakanmu paling hehehehe (kenapa Di, kamu kenal ya ama cewek ini, apa dia simpananmu ? hehehe)”

Tubuhku langsung terkulai lemas, sementara Robby yang akan meggantikanku aku cegah : Sik rob aku sik pengen maneh”(sebentar Rob, aku ingin lagi)
“Halah, kunammu mungsret ngono kok”(Halah batangmu mengecil gitu kok) Protes Robby.
Sik sik aku pengen tak nikmati dhewe…gentenan rek (sebentar sebentar aku ingin mnikmati sendiri, gentian dong…) Kataku menegaskan.
“Yaaahhhh Adi…nggak aci!!!!” Protes mereka mengalah.
Cepat cepat istriku aku peluk dan aku tindih, sambil berbisik di telinganya :Kenapa ma…kenapa jadi begini ma ?

Istriku mengangkat wajahku dan memandang dalam ke mataku. Kemudian bibir sexynya mendekat ke telingaku dan berbisik :” Maaf pa….maaf banget..selama ini aku kurang puas….maaf pa…dari dulu aku ingin disetubuhi rame rame begini, pengeeeen banget….ini baru pertama kali….maaf pa…”
“Tapi kenapa haru begini ma..kenapa ? mataku memanas ingin menangis, hatiku benar benar hancur.
“ Ayo Di…gentenan rek…ayo digangbang bareng bareng ae yo…setuju ?!!!( Ayo Di, gentian dong, dangbang aja rame rame ya, setuju ?)” Robby sudah tidak sabar ingin melanjutkan.
Aku menarik badanku menjauh, segera cowok cowok geblek ini menyerbu kembali tubuh sexy yang menggelepar di depan mata mereka.


Sambil berkali kali matanya melirik ke diriku, istriku dengan ragu melahap dan mengocok batang perjaka Robert. Doni sudah tidak sabar dan menjilat vagina istriku. Tindakannya membuat istriku merintih. Aku tahu istriku mudah orgasme kalau vaginanya dilumat.

Dengan kasar Bambang membalik tubuh istriku dan mencoba anal kembali. Aku tak kuasa melarang….aku sendiri belum pernah anal…tetapi kini istriku di anal bergantian oleh sahabat sahabatku sendiri. Dadaku bergemuruh, berdebar debar….hampir pingsan rasanya, dengan ganas bambang menghunjamkan dalam dalam batangnya. Sementara Doni yang sudah di bawah berusaha memasukkan batangnya. Istriku rupanya akan di dobel.

Rintihan dan jeritan kecil istriku benar benar membuat cowok cowok ini terangsang hebat dan tak henti hentinya menyetubuhinya dengan kasar. “ Ayo Di ikutan lagi, sama bini kita nggak bisa main kasar begini..ayo Di mumpung…! Lihat semakin kasar dia semakin terangsang….kapan lagi loe bisa gangbang begini”…lihat ! enak to..mantep to…sexy to….tancap teruuuusss !! Budi dengan semangat menjambak rambut istriku minta agar batangnya dilumat.

Aku sudah tidak kuat dan meninggalkan kamar. Di depan TV aku terduduk lemas. Sambil sesekali terdengar teriakan cowok cowok geblek itu diselingi jeritan jeritan orgasme istriku.
Aku buka jack D ke dua dan kuteguk habis…aku buka yang ketiga…mataku terasa berat, aku lirik jam dinding….4 jam berjalan dan suara erangan di kamar masih terdengar jelas.
Sebelum tertidur, lamat lamat masih kudengar rintihan panjang istriku…

Sumber : Poker Online - Poker Online Terpercaya